Imam
Ja’far Ash-Shadiq As berkata: “Wahai orang-orang Syi’ah, jadilah hiasan bagi
kami dan jangan menjadi noda untuk kami, berbicaralah santun kepada masyarakat,
jagalah lidah kalian, dan hindarilah campur tangan dalam urusan orang lain dan
perkataan yang buruk.” Imam Ja’far
Ash-Shadiq As berkata: “Syi’ah kami adalah warak dan pekerja, mereka adalah orang-orang
yang percaya dan terpercaya, ahli zuhud dan ibadah, senantiasa menunaikan lima
puluh satu rakaat shalat sehari semalam, orang-orang yang terjaga di malam hari
dan berpuasa di siang hari. Mereka menunaikan ibadah haji ke Baitul Haram dan
menjaga diri dari segala yang haram”. Imam Jafar as Shadiq As berkata: “Demi
Allah, Syi’ah Ali As tidak lain adalah orang yang suci perut dan kemaluannya,
orang yang beramal hanya untuk Penciptanya, dan mengharapkan pahala-Nya serta
takut akan siksa-Nya”. Imam Ja’far as Shadiq As berkata: “Wahai Syi’ah keluarga Muhammad saw!
Sesungguhnya bukanlah dari kami orang yang tidak menguasai dirinya pada saat
marah, tidak berkata sopan pada orang yang berbicara dengannya, tidak menjaga
persahabatannya dengan orang yang bersamanya, dan tidak memegang janji
perdamaian dengan orang yang mengajaknya berdamai”.
Imam
Ja’far Ash-Shadiq As berkata: “Ujilah Syi’ah kami di waktu shalat; bagaimana
mereka menjaga waktu-waktunya? Dan bagaimana mereka menjaga rahasia kami dari
musuh-musuh kita? Sampaikanlah salam kepada siapa saja dari mereka yang kamu
pandang patuh padaku dan mendengarkan kata-kataku, wasiatkanlah pada mereka
taqwa kepada Allah Swt, warak dalam beragama, usaha keras, demi Allah, jujur
dalam berbicara, menjalankan amanat, lama dalam sujud dan baik dalam
bertetangga, karena Nabi Saw datang dengan membawa ajaran-ajaran tersebut. Laksanakanlah
amanat kalian secara penuh untuk orang yang mempercayakanmu agar menjaganya,
baik dia orang yang saleh maupun orang yang jahat, karena Nabi Saw senantiasa
menganjurkan masyarakat agar menyelesaikan kontrak yang telah disepakati
bersama. Jagalah silaturahmimu dengan keluarga, hadirilah jenazah mereka,
jenguklah mereka yang sakit, penuhilah hak-hak mereka, karena orang yang warak
dalam beragama, jujur dalam bertutur kata, setia dalam amanat dan berbudi
pekerti kepada masyarakat, niscaya orang lain akan menyebutnya sebagai Ja’fari
(pengikut Imam Ja’far Ash-Shadiq As). Dengan begitu dia telah menggembirakanku
dan membuat hatiku senang".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar