Aku
hijau daun tersengat matahari,
engkau
dingin embun merindu pagi.
Aku
tanah kering menunggu hujan,
engkau
langit senja menjemput malam.
Aku
peziarah diletihkan siang,
engkau
putih musim pengembaraan.
Aku
cermin penerjemah hening,
engkau
sunyi jam dinding
terus
berdenting. Aku gigil kaca jendela,
engkau
lirih nyanyian udara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar