Label

Riwayat Ajaib Imam Ali bin Musa ar Ridho (as)




Atas perintah Al-Ma'mun, Khalifah Abbasiyah masa itu, Imam Ali Ar-Ridho as akhirnya meninggalkan Madinah menuju ibukota pemerintahan Khalifah di Khurasan, Iran. Perjalanan itu menempuh jarak yang lama dan berhari-hari. Agar tak terlihat orang-orang yang nantinya pasti akan mengelu-elukan Imam, maka Al-Makmun memerintahkan para prajuritnya untuk membawa Imam melewati daerah-daerah yang tidak biasa ditempuh orang-orang Madinah menuju Iran.

Pada hari yang kesekian, Imam Ali Ar-Ridho as menempuh perjalanan melewati sebuah hutan. Saat itulah ia melihat seorang pemburu hampir saja membunuh seekor Rusa betina. Pemburu itu tengah membidikkan anak panahnya ke arah Rusa betina ketika Imam tiba di tempat tersebut. Tapi pada saat itulah, Rusa betina yang telah terpojok tak berdaya tersebut memandang Imam dengan tatapan penuh harap. Saat itulah hal gaib terjadi. Rusa betina itu berbicara dalam bahasanya memohon pertolongan Imam.

Dalam isyaratnya memahami bahasa Rusa betina itu, Imam Ridho as kemudian mengalihkan pandangannya kepada si pemburu dan mengatakan padanya untuk melepaskan rusa tersebut. Imam menjelaskan bahwa Rusa itu memiliki anak yang tengah kelaparan. Anak Rusa itu tengah menantikan kembalinya sang induk agar bisa menyusu. Imam juga menjelaskan bahwa Rusa tersebut berjanji bahwa ia akan kembali setelah menyusui anaknya.

Dengan rasa takjub, si pemburu menyimak penjelasan itu. Meski karena ia tidak tahu siapakah sosok di hadapannya, ia menjadi ragu. Bagaimana mungkin sosok di hadapannya ini bisa tahu apa yang dipikirkan binatang buruannya itu? Tidak mungkin seorang manusia bisa berbicara dengan binatang. Dipandanginya sosok yang terlihat sangat bersahaja di hadapannya tersebut, sosok yang berwibawa dan memancarkan cahaya kemuliaan. Sungguh rasanya tidak mungkin juga ia berbohong. Tapi, bagaimana mungkin ia melepas begitu saja buruannya?

Imam Ridho as yang mengetahui gejolak hati si pemburu meyakinkannya. Ia bahkan mengatakan bahwa ia bersedia menjadi jaminan bagi Rusa tersebut. Ia akan menunggu bersama si pemburu sampai Rusa betina itu kembali. Akhirnya si pemburu menurunkan anak panahnya dan membiarkan induk Rusa itu pergi. Ia menunggu induk Rusa kembali di tempat itu. Imam Ali Al-Ridho pun turut serta menunggu bersamanya sebagai jaminan.

Pemburu yang penasaran itu menanti dengan gelisah. Ia tidak yakin Rusa betina tersebut akan kembali. Bagaimana bisa lelaki ini berbicara dengan binatang? Pikirnya. Namun selang beberapa saat menunggu dengan gelisah dan penasaran, pemburu itu terperanjat melihat Rusa betina kembali dengan membawa kedua anaknya.  Pemburu itu kagum dengan apa yang terjadi.


Dipandanginya Imam Ali Ar-Ridho. Hatinya terasa bergetar. Rusa itu benar benar-benar kembali. Bahkan ia datang dengan membawa anaknya. Hal ini jelas sekali membuktikan bahwa sosok mulia ini benar benar berbicara dengan sang rusa. Ia mengerti bahasa binatang sebagaimana nabi Sulaiman as. Tergetar dengan kemuliaan sosok agung di hadapannya, pemburu itu pun melepaskan induk Rusa dan kedua anaknya. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar