Label

Gerimis Saatku Bangun




Saatku terbangun dengan nyala api di hatiku gerimis telah meninggalkanku dalam sedih. Daun-daun tersenyum lembut –burung-burung membacakanku sebuah puisi. Mataku yang lembab kembali membara oleh gairah riang kanak-kanak. Aku tak ingat lagi apa yang dulu Kau titipkan yang kini kugenggam. Aku tak ingat dengan apa Kau mencipta bara sepasang mataku yang kadang membuatku tak dapat melihat mereka yang padam bila hati-ku terlampau membara karena cinta. Kutahu setiap gerak adalah langkah dan tangan karena keriangan yang tak pernah lelah –kutahu Kaulah yang menyulut gairah siang-malamku.

Sulaiman Djaya 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar