Label

Dua Matsnawi Untuk –mu


Ketika Kau Gundah

Jika kau gundah, bisikkan saja hati-mu pada angin yang tak peduli ke mana ia akan berhenti. Jika kau marah, aku akan heran kenapa kebahagiaan adakalanya jatuh cinta pada apa yang tak sempat kau lakukan. Karena tak ada yang lebih menyenangkan selain bercengkerama dengan gairah yang kau sembunyikan yang pernah menikamku. Aku pun akan berjalan-jalan dan keluar, ketika yang di dalam tak memberi lagu yang ingin kau tulis. Kadang aku pun merasa terlambat menyambut tamu-tamu pagiku mengajakku bertukar pikiran dan gagasan dengan gembira. Karena tak ada yang lebih mengerikan dan menakutkan selain mencandai pertanyaan-pertanyaan yang tak menemu jawaban yang membuatmu terus-menerus heran dan jatuh cinta.

Biarkan Aku Belajar Mencintai Resahmu

Jika kau umpamakan keriangan hujan kali ini seperti kebahagiaan ricik resahmu sendiri, aku akan belajar mendengarkannya aku akan belajar menyanyikan dan berhenti memikirkannya. Aku akan belajar mencandainya, aku akan belajar menemaninya bernyanyi dalam dingin dan sepi. Aku akan setia dan tak setia dengan kekurangan dan kegembiraan yang mengajarkanku untuk marah dan bergairah. Aku akan bertanya bilaku lupa dan tak paham dan kau tak bisa menolaknya. Jika saat gelisahmu kau cuma bisa bersandar, bayangkan saja angin yang melintas tahu apa yang kau rasakan. Jika kau percaya dalam dirimu ada sesuatu yang begitu berharga, akan kutanyakan padamu di mana gerangan aku mesti mengajaknya untuk duduk bersama.

Sulaiman Djaya 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar