(ANTARA
News) – Menteri Agama Suryadharma Ali mendiskusikan soal aliran Islam Sunni dan
Syiah bersama Ketua Utama Alkhairaat Habib Saggaf Aljufri di Palu, Jumat sore. Keduanya
terlibat diskusi ringan saat Suryadharma Ali berkunjung ke kediaman Habib
Saggaf di Jalan Sis Aljufri Palu.
Diskusi
itu muncul terkait maraknya pertentangan Islam Sunni-Syiah pascaperistiwa
bentrok yang menewaskan seorang warga di Sampang, Madura, Jawa Timur, beberapa
waktu lalu.
Menteri
tampak serius mendengarkan sejumlah penjelasan dari Habib Saggaf, sambil
menikmati makanan tradisional seperti pisang rebus, ubi rebus, jagung, dan
sayuran daun pepaya tumis.
Habib
Saggaf mengatakan, sebetulnya Islam Sunni-Syiah itu tidak ada pertentangan
antara keduanya. Di Timur Tengah, khususnya di Iran justru pengikut Syiah
mayoritas.
“Di
sana, Sunni-Syiah berjalan baik. Saling menghormati,” kata Saggaf.
Cucu
pendiri perguruan Islam Alkhairaat itu mengatakan, dirinya justru kagum
mendengar berita di negara-negara mayoritas Syiah atas industri otomotifnya
yang tinggi.
“Dalam
setahun mereka bisa memproduksi mobil hingga 1,5 juta unit,” katanya.
Habib
Saggaf mengatakan, dirinya beberapa kali menerima kunjungan tokoh-tokoh Syiah di
kediamannya. Dia mengatakan dengan senang hati menerima dialog dan berdiskusi
dengan para tokoh Syiah tersebut.
“Mereka
datang ke saya. Saya setuju kita harus cinta pada `Ahlul Bait`,” katanya.
Namun
Habib Saggaf tidak menjelaskan lebih jauh cakupan `Ahlul Bait` yang dimaksud.
Dalam
beberapa referensi menyebutkan, pertentangan Sunni dan Syiah terjadi salah
satunya atas pemahaman terhadap istilah “ahlul bait” atau keluarga Nabi
Muhammad.
Menag
Suryadharma Ali kerap menyela di tengah diskusi itu. Dirinya juga setuju
bagaimana menumbuhkan kecintaan terhadap Ahlul Bait.
“Hanya
saja cintanya harus benar. Tidak mengotori ajaran kecintaan terhadap `Ahlul
Bait`,” katanya.
Di
akhir perbincangan keduanya, Suryadharma Ali mengatakan, di Indonesia masih
banyak masalah yang harus diselesaikan. “Sekarang bagaimana caranya agar kita
bisa bersatu,” katanya.
Ia
mengatakan, di Indonesia sendiri terdapat perbedaan terhadap aliran Syiah.
Bahkan, ada pengamat yang menyebut aliran Syiah sebagai aliran yang keliru.
Ketua
Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu berkunjung ke Palu guna
menghadiri hari ulang tahun (Haul) wafatnya pendiri Alkhairaat Habib Sayied
Idrus bin Salim Aljufri pada Sabtu (1/9) pagi.
Tradisi
peringatan Haul yang dihadiri ribuan orang dari berbagai penjuru nusantara
khususnya di kawasan timur Indonesia selama ini dipusatkan di Masjid
Alkhairaat, Jalan Sis Aljufri, salah satu pusat kegiatan ke-Islaman terbesar di
Sulawesi Tengah.
Pembiaran Pemerintah terhadap opini yang berkembang
di tengah masyarakat bahwa mazhab Syi’ah sebagai aliran sesat dan menyesatkan
adalah modal utama pemicu konflik dan kekerasan di tingkat akar rumput. Konflik
ini harus diselesaikan dengan dialog yang berkesinambungan antara Ahlussunnah
dan Syi’ah agar tumbuh saling pengertian dan kasih-sayang antar pemeluk dua
mazhab besar dalam Islam ini. Kesan lambat dan tak tegas dalam bersikap
menjadikan Negara gagal hadir dalam mengatasi berbagai ancaman konflik
horisontal bernuansa sektarian ini. Sunnah-Syi’ah bersaudara dan wajib menjalin
Ukhuwah Islamiyah. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar