Dalam
pelajaran sejarah Indonesia, sering kita dengar bahwa salah satu kelompok yang
banyak mendakwahkan Islam di Nusantara adalah wali songo. Namun jarang kita
dengar bahwa sebagian walisongo itu adalah keturunan ahlul bait.
Berikut
ini beberapa orang walisongo yang termasuk dalam ahlul bait.
Maulana
Malik Ibrahim
Maulana
Rahmatullah (Sunan Ampel)
Maulana
Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang)
Maulana
Syarifuddin Hasyim (Sunan Drajat)
Raden
Paku (Sunan Giri)
Syarif
Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)
Sebagai
contoh, silsilah dari Maulana Malik Ibrahim adalah sebagai berikut: Maulana
Malik Ibrahim ibnu Barokat Zainul-Alam ibni Jamaluddin Al-Hussein (Sayyid
Hussein Jamadil Kubra) ibni Ahmad Syah Jalal ibnu Abdullah ibnu Abdul Malik
ibnu Alawi Amal Al Faqih ibni Muhammad Shahib Mirbath ibni Ali Khali’ Qasam
ibni Alawi ibni Muhammad ibni Alawi ibni Ubaidillah ibni Ahmad Muhajirulah ibnu
Isa Al Rumi ibni Muhammad Naqib ibnu Ali al Uraidhi ibni Jaafar Sadiq ibni
Muhammad Al Baqir ibni ALi Zainal Abidin ibni Al Hussein ibni Sayyidatina
Fatimah binti Rasulullah SAW.
Selain
sebagai walisongo yang menyebarkan agama Islam, peranan ahlul bait adalah di
pemerintahan kesultanan. Berikut ini adalah kesultanan Islam Indonesia yang
pernah berada di tangan ahlul-bait Rasulullah SAW:
Kesultanan
Aceh
Kesultanan
Deli
kesultanan
Palembang
Kesultanan
Bintoro Demak
Kesultanan
Cirebon
Kesultanan
Banten
Kesultanan
Pontianak
Kesultanan
Ternate
Sunan
Pakubuwono di Surakarta
Peran
ahlul bait di kesultanan Filipina:
Kesultanan
Sulu (sekarang di Filipina)
Kesultanan
Mindanao/Maguindanao
Peran
ahlul bait di kesultanan Melayu:
Kesultanan
Brunei
Raja-raja
Perlis (semenanjung Malaysia)
Raja
Kelantan, Patani dan Champa
Negeri
Sembilan
Kesultanan
Johor-Pahang
Kesultanan
Terengganu
Raja-raja
Riau
Kesultanan
Selangor
Kesultanan
Perak
Kesultanan
Kedah
Kalau
kita perhatikan, sebenarnya banyak ahlul bait yang ada di nusantara, baik
sebagai ulama seperti walisongo, sebagai penguasa kesultanan, maupun sebagai
orang biasa. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar