Assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Alhamdulillah,
Saya sangat berterimakasih
kepada Allah swt. yang telah memberi taufiq untuk hadir di antara para ulama
bangsa Indonesia. Para ulama adalah bendera agama di muka bumi. Ulama adalah cahaya
hidayah dan pelindung masyarakat. Ulama adalah penjaga agama dan jelmaan
perlawanan terhadap hawa nafsu. Masyarakat harus mengingat Tuhan dengan melihat
ulama. Ulama harus menjadi rujukan masyarakat untuk mengetahui tugas-tugas
keagamaan. Masyarakat sangat mencintai para ulama yang menjadi pengikut para
Nabi. Masyarakat ingin melihat sikap para Nabi pada diri ulama. Ulama
melanjutan tradisi para Nabi. Yang telah disebutkan itu adalah bagian dari
penantian masyarakat.
Para ulama yang saya hormati,
Kondisi dewasa ini
menjadikan tugas-tugas ulama menjadi berlipat. Sekarang ini dunia menghadapi
tantangan dan problematika yang sangat serius. Dunia menghadapi kezaliman dan
ketidakadilan, kesombongan dan kepongahan dari kekuasaan besar dengan
memonopoli dan menguasai tanah masyarakat; dengan kebohongan-kebohongan dan
dengan penyebarluasan pemerosotan moral. Saat ini, jarak jauh antara
negara-negara miskin dan negara-negara kaya semakin jauh. Hari ini masyarakat
hidup di bawah ketidakamanan. Mayoritas masyarakat masyarakat dunia tidak
merasakan keamanan. Bahasa kekuatan besar adalah bahasa ancaman. Itu adalah
bagian dari problematika dunia saat ini.
Sementara itu mazhab dan
ideologi buatan manusia telah kalah. Marxisme dan liberalisme dua-duanya telah
kalah dan tidak memiliki pesan atau penyelesaian baru untuk menyelesaikan
problematika manusia. Liberalisme berhadapan dengan kontradiksi yang sangat
banyak: Mereka mengklaim membela demokrasi, tetapi di kawasan dunia Islam
mereka membela rezim Israel. Di Afrika Selatan mereka membela para diktator.
Sebaliknya, mereka menentang pemerintah-pemerintah yang dipilih rakyat. Dengan
dalih demokrasi itu mereka mengatakan, orang-orang yang menentang kezaliman
bukanlah demokratis, tetapi merekalah yang mendukung kezaliman.
Rezim penguasa Bush adalah
tampilan kekalahan demokrasi. Coba lihatlah mereka yang mengklaim diri
demokratis telah membela rezim yang penuh kekerasan, menguasai tanah
masyarakat, membantai masyarakat tak berdosa termasuk wanita dan anak-anak,
menghancurkan ladang-ladang, dan mengusir masyarakat. Mereka membela sebuah
pemerintah yang tidak legal. Akan tetapi mereka menentang pemerintah Palestina
yang bangkit menegakkan negaranya. Demokrasi Liberal telah menghadapi
kekalahan, dan secepatnya akan seperti komunisme yang masuk ke
perpustakaan-perpustakaan dan sejarah.
Manusia sudah letih dari
kondisi dunia saat ini. Akan tetapi, dengan karunia Allah Swt. fitrah manusia
telah hidup kembali, fitrah mencari keadilan; fitrah mencari kebenaran dan
fitrah menyembah Tuhan telah bangkit kembali. Allah telah mengembalikan hati
masyarakat menuju perhatian kepada-Nya. Masyarakat dewasa ini haus terhadap
ajaran para Nabi karena mereka haus keadilan dan mereka memikirkan tentang
Tuhan.
Para ulama yang saya hormati,
Pada kesempatan yang
bersejarah ini mari kita kenalkan Islam yang orisinil dari Nabi Muhammad Saw.
Islam yang mengajak kepada keadilan dan tauhid, yang mengajak kepada kebenaran
dan ketulusan, yang mengajak kepada pembelaan kepada yang tertindas dan melawan
penindas, serta mengajak untuk berakhlak Ilahi. Kita harus menggunakan
kesempatan ini untuk menularkan ajaran agama Islam seperti itu. Ulama harus
menghabiskan kehausan ini dengan penjelasan tentang agama. Mereka harus
mengenalkan ajaran Islam yang orisinil dan tauhid yang merupakan sumber dari
segala kebaikan, tawakkal kepada Allah, sabar dan mempertahankan hak-hak,
persatuan dan perjuangan, keharusan untuk berjuang dalam rangka mencari
kesempurnaan manusia ini. Mereka harus memperkenalkan al-Qur'an dan Nabi.
Para ulama harus
mengibarkan bendera pemahaman terhadap ajaran Ilahi. Mereka harus mengembang
bendera lailahaillallah dengan segala kekuatan. Para ulama harus menjadi dai
yang mencintai perdamaian. Ulama harus menjadi lambang kecintaan terhadap
masyarakat. Ulama harus membela orang-orang tertindas dan melawan para
penindas. Ulama harus hadir dalam medan tabligh dengan segala keberanian.
”Mereka hanya takut kepada Allah.”
Para ulama yang saya hormati,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar