Hari itu Imam Ja’far as
Shadiq as bertemu dokter kesayangan khalifah al Mansur (yang mana khalifah al
Mansur ini yang kelak membunuh Imam Ja'far as) di mana dokter itu kebetulan
beragama Hindu. Kemudian keduanya terlibat dalam pembicaraan yang serius tentang
ilmu kedokteran. Imam Ja’far (as) bertanya kepada dokter itu beberapa buah
pertanyaan seperti berikut ini:
[1] Mengapa
kepala kita itu ditutupi oleh rambut?
[2] Mengapa
dahi kita memiliki garis-garis dan keriput?
[3] Mengapa kedua mata kita berbentuk seperti biji almond?
[4] Mengapa hidung itu
terletak di tengah-tengah kedua mata kita?
[5] Mengapa rambut dan kuku
itu tidak merasa?
Pertanyaan-pertanyaan
Imam Ja’far (as) itu terus berlanjut dari pertanyaan mengenai sekitar kepala
hingga ke bagian tubuh lainnya, terus hingga ke kaki dimana Imam Ja’far (as)
bertanya, “Mengapa lutut itu tidak bisa bengkok ke belakang; mengapa satu sisi
dari telapak kaki kita itu agak cekung?” Untuk semua pertanyaan yang
dilontarkan oleh Imam Ja’far (as), dokter istana itu tidak bisa menjawab selain
kata-kata: “Aku tidak tahu.”
Imam
Ja’far (as) kemudian berkata, “Untuk pertanyaan yang aku berikan itu aku tahu
jawabannya.” Kemudian Imam Ja’far (as) menjelaskan seluruh pertanyaan yang tadi
ia lontarkan menunjukkan bahwa ia memiliki kebijaksanaan dan pengetahuan yang
didapatkannya dari Sang Maha Cerdas dan Bijaksana, yaitu Allah (SWT).
Rambut itu diciptakan
Allah di atas kepala kita supaya minyak (kelenjar keringat) dapat masuk
melaluinya dan panas bisa lewat darinya sehingga ia dapat melindungi kepala
kita dari panas dan dingin. Di dahi kita ada garis-garis dan kerutan supaya
keringat dari kepala kita tidak langsung jatuh ke mata; sehingga kita memiliki
waktu yang cukup untuk menyeka keringat kita.
Kedua mata kita itu
dibentuk oleh Allah menyerupai biji almond agar kita bisa dengan mudah
memasukkan obat ke dalamnya dan juga mudah untuk mengeluarkan debu dan kotoran
dari keduanya. Hidung itu diletakkan di antara kedua mata kita agar hidung kita
bisa membantu kita membagi cahaya kita secara merata untuk kedua mata kita.
Rambut dan kuku itu dijadikan Allah tidak merasa (padahal bagian tubuh lain
dari kita memiliki rasa (merasa)—atau dapat merasakan) agar kita mudah
memotongnya dan atau memendekkannya. Apabila rambut dan kuku itu memiliki rasa
(dapat merasakan), maka kita akan mengalami rasa sakit setiap kali kita
memotongnya.
Kedua lutut kita itu tidak
bisa ditekuk ke belakang agar kita bisa berjalan ke depan. Kedua telapak kaki
kita itu memiliki sebuah sisi yang cekung supaya kita bisa bergerak dengan
mudah dan cepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar