Terjemahan dari Kitab Limadha
Akhtartu Madhhab Ahlul-Bait AS karya Syeikh Muhammad Mar’i al-Amin
al-Antaki [Edisi Pertama, Cetakan Halab,
Syiria, 1402 H]
Terlintas di hatiku untuk
menulis satu tajuk yang mendukacitakan kami dan memalukan tentang ahli agama
yang senantiasa mencari aib Muslimin as salihin, terutama, mengenai upaya
memburuk-burukkan orang-orang Syi'ah (pengikut risalah Muhammad dan ahlulbait
penerus risalahnya) yang baik, pengikut Ahlu l-Bait AS. Mereka tak ubahnya virus
kejahatan yang berusaha untuk melakukan kerusakan di bumi. Mereka tidak hidup
dengan jiwa yang bersih bersama golongan-golongan Islam yang hanif dan ikhlas
tanpa dengki, dan menjamin hak-hak mereka.
Alih-aih menyebarkan
kebajikan, mereka menaburkan fitnah dan kezaliman di kalangan barisan Muslimin
untuk menyebarkan sebab-sebab kefasadan bagi menangguk di air yang keruh, bagi
menikmati kesenangan duniawi sebagaimana yang telah dilakukan oleh orang-orang
sebelum mereka. Seolah-olah berpegang kepada mazhab Ahlu l-Bait AS menurut
pandangan mereka yang jahat, telah terkeluar daripada agama Islam (padahal
ahlulbait lah pewaris Islam Muhammadi yang sejati). Oleh mereka, darahku pada
masa itu menjadi halal untuk ditumpahkan dan penghormatan tidak ada lagi
untukku.
Jikalau mereka kembali
kepada pendapat yang betul dan berdiri di atas mazhab Ahlu l-Bait AS, niscaya
mereka mengetahui sesungguhnya Syi'ah berada di pihak yang hak dan benar. Sesungguhnya
orang yang memperkuatkan mazhab ini adalah Nabi Muhammad SAWAW sendiri. Dan
orang yang menetapkan dan menegakkan tiang-tiangnya ialah Ali bin Abi Thalib
karramallahu wajhah dan anak-anaknya (11 imam penerusnya) yang disucikan oleh
Allah daripada kekotoran dan dosa (lihat ayat manzilat, tathir, dan ayat
mubahalah). Dialah yang menjaga mereka dari melakukan dosa kecil ataupun besar.
Lantaran itu hadith mereka ialah hadith anak dari bapaknya dari datuknya dari
Rasulullah SAWAW dari Jibra'il dari Allah SWT (ahlulbait adalah tali Allah atau
hablullah yang menghubungkan langit dan bumi).
Begitulah Syi'ah telah
mengambilnya dari tangan ke tangan, kebenaran dari kebenaran, di mana yang akhir
dari mereka tidak membelakangi yang awal dari mereka. Adalah mengherankan
sekali, justru orang yang benar itu dibunuh dan orang yang batil itu
dilepaskan? Adakah orang yang berpegang kepada mazhab ini dicela? Dan orang
yang beribadah menurut cara mereka dianggap sesat, ia dikafirkan dan
dilontarkan dengan batu?
Adakah hartanya dirampas,
anak-anaknya dibunuh dan semua manfaat ditegah untuknya? Adakah dikatakan
kepadanya wahai penyembah berhala sedangkan dia menyembah Allah SWT dengan
kebenaran dan keyakinan yang sanad-nya paling sahih dari Muhammad Rasulullah.
Hatinya tersimpul kepada wilayah Allah, RasulNya dan para imam yang suci “Dan siapa
yang mewalikan Allah, RasulNya dan orang-orang yang beriman, maka sesungguhnya
partai Allah yang mendapat kemenangan” (Surah al-Maidah (5): 56). Tetapi
sudah menjadi lumrah bahwa pendusta (kaum munafik) dimuliakan di dunia
sementara orang yang benar dihina.
Lihatlah apa yang dlakukan
oleh Bani Umayyah terhadap Rasul SAWAW, kepada itrahnya ahlulbait AS dan Syi'ah
mereka yang terpilih. Abu Sufyan telah menentang Rasul SAWAW, Muawiyah
menentang Amiru l-Mukminin Ali Bin Abi Thalib AS, Yazid menentang Sayyid
Syuhuda Husayn AS dan membantainya dengan keji di Karbala, Bani Marwan
menentang Syi'ah yang baik dan berpegang pada Islam Muhammad yang sejati.
Begitulah keadaannya sehingga Allah memotong belakang mereka. Begitulah
keadaannya di hari kami memilih mazhab Syi'ah. Berlakulah 'kiamat" dan
penentangan mereka terhadap kami.
Kami tidak mencela orang
yang mempunyai akhlak seperti ini. Sebab itulah cara mereka dididik. Mereka
menjadi tali barut Bani Umaiyyah dan antek-antek Bani Marwan. Pertalian yang
rapat di antara satu sama lain di mana tidak ada perbedaan di antara akhir
mereka dengan yang awal mereka (sebagaimana pertalian kami yang juga kuat
kepada penerus Risalah Muhammad al Mustafa, yaitu para imam suci) sehingga tiba
suatu hari orang yang zalim diberikan balasan dan orang yang dizalimi
diselamatkan. Kezaliman lebih dikenali oleh orang yang teguh menghadapinya. Dan
itulah duka-nestapa para penentang dan pendengki ahlulbait Rasulullah Muhammad
al Mustafa. (Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar