Terjemahan dari Kitab Limadha
Akhtartu Madhhab Ahlul-Bait AS karya Syeikh Muhammad Mar’i al-Amin
al-Antaki [Edisi Pertama, Cetakan Halab,
Syiria, 1402 H]
Dengan menyebut nama Allah
Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam,
Pencipta makhluk seluruhnya. Yang mengutus para rasul kepada makhluk-Nya untuk
memberikan mereka petunjuk, mengenalkan kepada mereka Pencipta mereka, dan
menuntun mereka untuk mengerjakan amal sesuai yang disyariatkan kepada mereka.
Dan Dia menugaskan setiap nabi untuk mengangkat para washiyy (orang-orang yang menerima wasiat untuk
menjadi pemimpin/khalifah sepeninggalnya) untuk menguatkan apa yang telah disyariatkan-Nya.
Semoga shalawat dan salam
senantiasa dicurahkan kepada penutup para nabi dan rasul, Muhammad, dan keluarganya
yang suci. Dan semoga Allah meridhai para sahabat beliau yang diberkati dan
dipilih, dan semoga Allah melaknat musuh-musuh Rasul-Nya dan keluarga beliau yang
disucikan, dan yang dipelihara dari kesalahan dan kekeliruan mengikuti mazhab
yang hak, yaitu mazhab Ahlulbait. Mazhab Ahlulbait ini adalah mazhab cucu
Rasulullah Saw, Imam Ja'far ash-Shadiq As. Empat mazhab fiqih yang terkenal
dalam Islam (Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali) bersumber dari mazhab Imam
Ja'far ash-Shadiq ini, maka ia (mazhab Ahlulbait) adalah akar, sedangkan empat
mazhab tersebut adalah cabangnya.
Sebab, orang yang mula-mula
Mengambil pelajaran (berguru) kepada Imam Ja'far ash-Shadiq As adalah Abu Hanifah
Nu'man bin Tsabit. Abu Hanifah pernah berkata, "Kalaulah bukan karena dua
tahun, niscaya binasalah Nu'man (Abu Hanifah)." Yang dia maksudkan dengan
"dua tahun" adalah masa dia berguru dan mengambil berbagai ilmu dari
Imam Ja'far Ash-Shadiq As. Kemudian Malik mengambil ilmu dari kitab-kitab Abu
Hanifah. Kemudian Asy-Syafi'i berguru dan mengambil pelajaran dari Malik, Malik
mengajarkan kepadanya ilmu-ilmu yang ia pelajari dari kitab-kitab Abu Hanifah,
dari Imam Ja'far ash-Shadiq As.
Kemudian Ahmad bin Hanbal
juga seperti itu. Banyak sekali ulama besar yang berguru kepada Imam Ja'far ash-Shadiq
As. Tempat tinggal Imam Ja'far ash-Shadiq As di Madinah, Kufah, Hirah, dan di
mana saja Sang Imam tinggal menjadi pusat ilmu pengetahuan, dimana para ulama
ulama, fuqaha, kaum sufi, dan ulama terkemuka pada zamannya belajar darinya di
beberapa tempat tersebut. Imam Ja'far ash-Shadiq As mengajarkan kepada mereka
ilmu-ilmunya yang bersumber dari wahyu kenabian Muhammad Saw, baik yang berupa
ilmu syariat, rahasia-rahasia hikmah, maupun ilmu-ilmu lain, seperti IImu
Falak, Kedokteran. Matematika, Kimia, dan berbagai ilmu lainnya yang tidak
terdapat! pada yang selainnya.
Orang-orang Syiah mengambil
pelajaran dari Imam Ja'far ash-Shadiq As karena mereka meyakini keimamannya dan
kemaksumannya sesuai dengan nash hadis Rasulullah
Saw, sedangkan selain mereka berguru kepadanya karena mereka tunduk pada
kesuciannya dan kedudukannya yang agung dan juga karena mereka melihat
keutamaan-keutamaan, kemampuan, dan anugerah-anugerah yang diberikan Allah Swt
kepadanya. Anda akan mendengarkan pujian-pujian para ulama, baik dari golongan
Syiah maupun Sunni, terhadap Imam Ja'far ash-Shadiq As. Oleh
karena itu, mazhab yang empat tersebut bercabang dari Imam Ja'far ash-Shadiq
bin Imam Muhammad al-Baqir As.
Seluruh sumber sejarah,
baik Sunni maupun Syi'ah, sepakat akan hal ini. Apa saja yang terdapat dalam
kitab-kitab empat mazhab ini yang sesuai dengan mazhab al-Ja'fari (mazhab Ahlulbait),
niscaya ia bersumber dari Imam Ja'far Ash-Shadiq As, sedangkan yang
bertentangan dengan mazhab aI-Ja'fari, ia bersumber dari hasil ijtihad mereka
sendiri. Akan tetapi, anehnya, ketika kami mengikuti dan masuk ke dalam mazhab Ahlulbait
yang mulia ini, seakan-akan kiamat telah bangkit, sebagaimana akan kami
jelaskan secara terperinci segera dalam buku ini. Banyak jamaah dan komunitas
dari berbagai negeri meminta kami untuk menjelaskan alasan-alasan yang menyebabkan
kami mengikuti mazhab Ahlulbait ini. Maka, kami pun, sembari menyebutkan
biografi kami, memenuhi permintaan mereka dan menuruti kehendak mereka.
Lalu kami pun menuliskan buku
ini, walaupun sebenarnya kami sebelum ini telah menulis beberapa buku setelah
Allah Swt memberikan hidayah-Nya kepada kami untuk mengikuti mazhab Ahlulbait ini,
baik yang tebal dan terperinci maupun yang ringkas, sebagiannya telah diterbitkan, dan sebagian yang lain masih
berupa manuskrip. Sebagian buku kami tersebut telah tersebar luas dan mendapatkan
ketenaran di beberapa negara Islam. Kami senantiasa menyampaikan dalil-dalil
kami dengan hujjah-hujjah yang kukuh, yang tidak ada yang dapat menolaknya, kecuali
orang-orang yang sombong dan menentang kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar